April 30, 2009

Pelayaran Masih Miskin Kucuran Kredit

JAKARTA. Penyerapan kredit untuk sektor perkapalan dan pelayaran masih sangat kecil dibandingkan dengan sektor lain. Hal ini karena tidak ada transparansi dan komunikasi antara pelaku usaha dengan perbankan. Akibatnya, bank belum terlalu terbuka untuk mengucurkan kreditnya ke dalam sektor usaha yang satu ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D. Hadad mengatakan,saat ini, porsi kredit untuk sektor perkapalan dan pelayaran hanya sebesar 2% dari total pinjaman industri perbankan yang hingga akhir Februari 2009 mencapai angka Rp1.334 triliun. "Sektor pelayaran hanya mendapatkan kucuran kredit sebesar Rp 19,7 triliun," tuturnya dalam Workshop Peluang Pembiayaan Industri Pelayaran Nasional di Jakarta, Rabu (15/4). Tetapi sebenarnya angka tersebut cukup besar karena jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, telah terjadi kenaikan kucuran kredit sebesar 80%.

Menurut Muliaman, masih kecilnya porsi kredit perkapalan atau pelayaran nasional ini justru tak mencerminkan potensi bisnis dari bidang usaha sektor tersebut. Karena sebenarnya potensi maritim cukup besar. "Oleh sebab itu perlu ada komunikasi antar perbankan dan pelaku industri agar sektor pelayaran bisa berkembang dengan adanya peningkatan pembiayaan," ujarnya.

Dengan adanya azas cabotage, sebenarnya industri pelayaran mempunyai ruang dan potensi cukup besar untuk dibiayai. Dia menjelaskan, sektor industri harus memaparkan transparansi mengenai jenis usahanya, termasuk risiko yang akan muncul dari sektor tersebut. "Kalau bisa diidentifikasi akan lebih memudahkan lembaga keuangan untuk memitigasi risiko," ujarnya.

Demikian juga dengan, bank dan perusahaan pembiayaan. Mereka harus menjunjung dua hal penting. Pertama, kemampuan untuk membayar kredit yang diberikan. Untuk itu banyak faktor yang dilihat yaitu prospek usaha atau entrepreneurship, selain keinginan nasabah untuk membayar.

Direktur Korporasi PT Bank Mandiri Tbk Riswinandi menambahi, untuk di Bank Mandiri sendiri, sampai saat ini sudah ada kurang lebih 50 nasabah di sektor tersebut. "Nilai kreditnya hampir Rp 3 triliun," tuturnya. Masih kecilnya kredit ke sektor tersebut karena di industri perbankan sendiri saat ini banyak regulasi yang mengutamakan prinsip kehati-hatian. Oleh sebab itu bank harus paham secara menyeluruh bisnis tersebut.
(Arthur Gideon)

Kontan Online, 15 April 2009

http://www.kontan.co.id/index.php/Keuangan/news/11785/Pelayaran_Masih_Miskin_Kucuran_Kredit

No comments:

Post a Comment