April 6, 2009

Asing Masih Kuasai Sektor Pelayaran di Indonesia


Asing Masih Kuasai Sektor Pelayaran di Indonesia


Jakarta - Seharusnya Indonesia bisa memperoleh pendapatan di sektor pelayaran sebesar Rp 147 triliun per tahun. Sayangnya, pelayaran nasional kurang optimal dan pelayaran asing yang lebih mengeruk untung karena menguasai pengangkutan minyak bumi, agas, batubara dan offshore.

"Dengan berlakunya azas cabotage seharusnya industri pelayaran nasional bisa berkembang pesat dan bisa menjadi salah satu sektor andalan bagi sumber pendapatan nasional, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas laut mencapai 70 persen," kata Wakil Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) FTUI Agus Muldya di Sekretariat Iluni FTUI, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2009).

Menurut Agus, sejumlah negara maritim di dunia seperti Jepang, Jerman, Prancis menerapkan asas cabotage. Bahkan, lanjut Agus, Amerika Serikat yang menjadi pelopor liberalisme dan perdagangan bebas pun menerapkan prinsip ini.

Sementara itu, Ketua Bidang Pengkajian Maritim Iluni FTUI Idris Sikumbang menjelaskan, industri pelayaran di luar negeri seperti di AS mendapat dukungan penuh dari perbankan nasionalnya. Sayangnya, hal itu tidak terjadi di Indonesia.

"Akan sulit bagi pengusaha nasional untuk membeli kapal pengangkut minyak dan gas jika tidak mendapat kucuran kredit dari perbanka nasional. Kalau ini dibiarkan, maka kapal-kapal asing lah yang terus mengeruk keuntungan, meski ada asas cabotage," ujar Idris.

Rencananya, Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal akan membahas masalah ini dalam Indonesian Cabotage Advocation Forum di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (31/3) mendatang.
(zal/ndr)


Detiknews 27/03/2009


htttp://www.detiknews.com/read/2009/03/27/172538/1106077/10/asing-masih-kuasai-sektor-pelayaran-di-indonesia


No comments:

Post a Comment