April 8, 2009

BRI siapkan kredit kapal US$14 juta kepada PANN


BRI siapkan kredit kapal

US$14 juta kepada PANN

JAKARTA: BRI menyiapkan tambahan fasilitas kredit sekitar US$14 juta kepada PT PANN Multifinance untuk pembiayaan kapal di dalam negeri.

Direktur BRI Asmawi Syam mengakui pihaknya sedang memproses pemberian kredit ke PANN Multifinance untuk mendukung proyek pengadaan kapal berbendera Merah Putih.

Selama ini, katanya, BRI memberikan fasilitas kredit kepada perusahaan pembiayaan di sektor maritim tersebut berupa kredit modal kerja dan bersifat cash loan.

"Kami masih memproses pembiayaan untuk PANN dan sebetulnya itu kan debitur lama dan kami sudah pernah memberikan fasilitas berupa cash loan," ujarnya kepada Bisnis Senin.

Asmawi mengatakan fasilitas kredit yang telah dikucurkan ke PANN baru mencapai US$8,1 juta sejak 2007.

Menurut dia, BRI sedang memproses penambahan fasilitas kredit kepada perusahaan pembiayaan itu sekitar US$14 juta. Rencananya kucuran kredit itu akan direalisasikan pada semester II/2009.

"Saat ini ada pengajuan baru sekitar US$14 juta yang sedang diproses. Kami masih collecting data dan penilaian kelayakan dari proyek lanjutan itu. Mungkin baru bisa dikucurkan pada semester depan."

Lukman Hakim, Kepala Bagian Divisi Bisnis BUMN Bank BRI, mengungkapkan BRI siap bersaingan dengan bank asing yang berencana menggarap bisnis perkapalan di dalam negeri.

"Perbankan nasional sebetulnya sudah mengetahui bank asing akan masuk ke bisnis perkapalan di Indonesia setelah penerbitan undang-undang tentang hipotek," katanya dalam pertemuan dengan pelaku usaha pelayaran nasional, pekan lalu.

Dia mengatakan tidak ada alasan bagi bank takut membiayai pengadaan kapal setelah asas cabotage (komoditas domestik wajib diangkut kapal berbendera Indonesia) diberlakukan di dalam negeri.

Ibnu Wibowo, Dirut PANN Multifinance, menilai langkah BRI tersebut tepat karena pihaknya pengalaman membiayai pengadaan kapal di dalam negeri sejak 1970-an.

Sejak penerapan asas cabotage, ungkapnya, perusahaan pelayaran nasional yang memesan pengadaan kapal melalui PANN terus meningkat. Pada tahun ini, perseroan menerima permintaan pengadaan 10 kapal dari berbagai jenis, a.l. kapal lepas pantai, kapal peti kemas, kapal tanker, dan kapal curah.

Membuka diri

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan kini perbankan nasional sudah membuka diri untuk membiayai pengadaan kapal.

Menurut dia, pelaku usaha pelayaran nasional akan tetap konsisten memilih bank nasional, meskipun bank asing juga akan masuk ke bisnis pembiayaan kapal di dalam negeri.

"Masalah dengan perbankan nasional sudah tidak ada lagi, kini yang masih belum terbuka perusahaan dari sektor energi, yakni PT Pertamina." (17/Aidikar M. Saidi)

Bisnis Indonesi, 08 April 2009

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/transportasi-logistik/1id111938.html


No comments:

Post a Comment