October 6, 2011

Harga kapal tongkang batu bara stabil


Harga kapal tongkang batu bara stabil


JAKARTA: Harga kapal tongkang per set di pasaran dalam negeri dan luar negeri masih stabil meskipun sejak awal tahun terjadi gejolak harga bahan bakar minyak dan kenaikan harga komoditas.
Wakil Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) L. Sudjatmiko mengatakan hingga September tahun ini, harga kapal tongkang untuk angkutan batu bara masih cenderung stabil.
Menurut dia, harga kapal tongkang tersebut sudah stabil dalam setahun terakhir. "Harga tongkang 8.000 dead weight tonnage (DWT) per set kini masih normal," katanya kepada Bisnis hari ini.
Dia menjelaskan harga kapal tongkang masih normal yakni di level US$3,5 juta per set. "Kami masih mencermati dampaknya dalam beberapa hari ke depan. Sampai akhir bulan ini, harga tongkang masih stabil," katanya.
Harga kapal tongkang berkapasitas angkut 8.000 ton sejak Mei 2010 naik ke level US$3,5 juta per unit atau 16,6% dibandingkan dengan posisi yang sama 2009 sebesar US$3,0 juta, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2008.
Berdasarkan catatan Bisnis, harga kapal tongkang pada semester I/2008 atau sebelum terjadinya krisis ekonomi global mencapai US$4,2 juta. Ini merupakan rekor harga tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Harga kapal tongkang turun ke level US$3 juta pada semester I/2009 seiring krisis ekonomi global. Namun, selama Januari-April 2010 harganya mulai merangkak naik ke level $3,5 juta dan tertahan di level itu hingga Januari 2011. (sut)

Oleh Tularji

Bisnis indonesia Online, 16 September 2011
http://www.bisnis.com/articles/harga-kapal-tongkang-batu-bara-stabil


INSA ajak anggotanya ikut pangkas biaya logistik


INSA ajak anggotanya ikut pangkas biaya logistik

AKARTA: Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) mengajak anggotanya untuk memperbesar perannya dalam memangkas biaya logistik nasionla menyonsong berlakukan kerjasama Masyarakat Ekonomi Asean.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan peran industri pelayaran nasional tersebut dapat diperbesar dengan mendorong percepatan realisasi program perluasan pembangunan ekonomi nasional.

Sektor pelayaran di tantang untuk ikut memangkas biaya logistik nasional. “Kita ditantang untuk meningkatkan daya saing logistik nasional yang sekarang merosot bahkan kini Indonesia berada pada rangking 75,” katanya hari ini.

Berdasarkan Survey Logistic Performance Index, kinerja sistem logistik nasional (sislognas) saat ini masih rendah. Indonesia berada diurutan ke-75 dari 155 negara yang disurvey pada 2010, padahal pada 2007, RI berada diurutan ke 43.

Selain itu, biaya logistik terhadap PDB (produc domestic bruto) di Indonesia juga tinggi yakni mencapai 30%, jauh dibandingkan dengan Korea Selatan (16,3%), Jepang (10,6%) bahkan Amerika Serikat (10,1).

Menurut dia, pemerintah baru saja merilis master plant percepatan dan perluasan ekonomi nasional atau MP3I dengan menetapkan enam koridor ekonomi sebagai titik sentral pembangunan ekonomi nasional.

Dia menjelaskan di dalam negeri industri pelayaran nasional berperan strategis karena kemampuan mengangkut komoditas domestik cukup tinggi bahkan saat ini kegiatan logistik antarpulau sudah dilakukan seluruhnya oleh kapal nasional.

Dengan jumlah armada lebih dari 10.000 unit dan jumlah perusahaan tidak kurang dari 2.000 buah, INSA optimistis mampu meningkatkan kontribusinya dalam memangkas biaya logistik nasional di sektor laut.(api)

Oleh Tularji

Bisnis Indonesia Online, 05 Oktober 2011
http://www.bisnis.com/articles/insa-ajak-anggotanya-ikut-pangkas-biaya-logistik

Kapal masuk infrastruktur MP3I


Kapal masuk infrastruktur MP3I


JAKARTA: Pemerintah akan memasukkan kapal sebagai infrastruktur di dalam Master Plan Pengembangan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3I) guna percepatan pembangunan ekonomi.
Direktur Industri Maritim, Kedirgantaan dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Soerjono mengatakan penting memasukkan kapal sebagai infrastruktur.
Selama ini, katanya, kapal dimasukkan sebagai barang modal sehingga dikenai sejumlah pajak.
"Ada kepentingan nasional yang mendesak yakni kapal sebagai infrastruktur, bukan sebagai barang modaln," katanya hari ini.
Soerjono menjelaskan sejak kapal dimasukkan sebagai barang modal, alat transportasi laut terlalu banyak dikenai pajak. "Kalau sebagai infrastruktur, tidak perlu pajak itu dan ini, dan tentu akan banyak insentif."
Pekan lalu, terjadi kesepakatan antara Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, operator kapal dan galangan mengenai jenis armada yang akan diusulkan untuk dikenai bea masuk.
Dua jenis kapal yakni armada untuk kegiatan pengerukan dan fasilitas galangan terapung akan diusulkan untuk dikenai bea masuk sebesar 5% pada 2012.
Usulan itu akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan sebagai masukan dalam revisi Peraturan Menteri Keuangan No.80/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor. (sut)

Oleh Tularji

Bisnis Indonesia Online, 03 Oktober 2011
http://www.bisnis.com/articles/kapal-masuk-infrastruktur-mp3i