May 23, 2009

Tutup Lahan Nelayan, Tongkang PLTU Dibatasi


Tutup Lahan Nelayan,

Tongkang PLTU Dibatasi

Cilacap, Kompas – Antrean tongkang pengangkut batubara di Dermaga untuk Kepentingan Sendiri Pembangkit Listrik tenaga Uap Cilacap, Jawa Tengah, sudah sepekan ini dibatasi tiga unit.

Pembatasan dilakukan menyusul protes nelayan yang dirugikan oelh panjangnya antrean tongkang di sekitar DUKS PLTU Cilacap yang mencapai 21 tongkang per hari. Banyaknya tongkang menutup lahan tangkapan nelayan di muara Sungai Serayu.

Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Intan, Cilacap Aher Priyatno, Senin (18/5) mengatakan, dengan pembatasan tersebut, pihaknya agak kesulitan menyusun jadwal pelayaran tongkang dari Kalimantan ke Cilacap. Apalagi, dalam kondisi gelombang tinggi seperti sekarang ini, pelayaran tongkang tak bisa dijadwalkan dengan pasti.

Karena tak ada kepastian kondisi cuaca selama gelombang tinggi berlangsung lanjut Aher, biasanya banyak tongkang dari Kalimantan akan berlayar le Cilacap untuk memasok batu bara ke PLTU Cialcap. Jika cuaca memburuk, tongkang menepi ke pelabuhan terdekat.

”Namun, dengan adanya pembatasan, kami juga agak kesulitan mengatur jadwal pelayaran tongkang batu bara dari Kalimantan ke Cilacap,” kata Aher.

Ketua II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ciacap, Indon Cahyono mengatakan, untuk menjamin produksi listrik nasional PLTU dapat menggunakan dermaga batu bara di Pelabuhan Tanjung Intan.

Saat dikonfirmasi mengenai masalah itu, Manajer Teknik PLTU Cilacap Sutikno mengatakan, mesti antrean tongkang dibatasi, cadangan batu bara tetap banyak. Tak ada masalah selama cadangan kami banyak,” ujarnya. (MDN)


Koran Kompas, 19 Mei 2009


No comments:

Post a Comment