May 15, 2009

PELABUHAN: Juni, Kapal Kayu Keluar Panjang

PELABUHAN: Juni, Kapal Kayu Keluar Panjang

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kapal kayu milik pelayaran rakyat (pelra) yang sandar di Dermaga C Pelabuhan Panjang, ditargetkan keluar pada Juni 2009. Tiga lokasi disiapkan, yakni belakang Terminal Sukaraja, Lempasing, dan Srengrem.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Haryo Satmiko mengatakan tengah memperjuangkan pembangunan dermaga ke Departemen Perhubungan. Dana pemindahan dermaga yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) baru sebatas studi kelayakan. "Departemen Perhubungan bersedia membantu, tetapi harus ada studi kelayakan. Kami sudah melelang untuk FS (feasibility study)," kata Haryo Satmiko.

Menanggapi target Pelindo II Cabang Panjang yang menargetkan Juni seluruh kapal harus keluar, Haryo mengatakan lebih cepat lebih baik. "Pelayaran rakyat memang tak bisa didekati secara bisnis, karena ini bentuk pelayanan pemerintah kepada pelayaran rakyat," kata Haryo.

Di tempat terpisah, Manajer Pelayanan dan Jasa Pelindo II Cabang Panjang, Abdul Muis, mengatakan dari tiga alternatif pelabuhan yang diseleksi yang paling berpeluang adalah eks pelabuhan Srengsem. "Dalam masterplan pelabuhan, dermaga Srengsem paling baik," ujar Abdul Muis.

Di lingkungan Pelindo II, kata Abdul Muis, hanya di Pelabuhan Panjang yang masih ada dermaga kapal kayu. Di Sumatera Selatan dermaga kapal kayu berada di Sungai Lais, Jakarta (Sunda Kelapa, Marunda, Kalibaru), dan Sumatera Barat di Muara Padang.

"Keberadaan kapal kayu di lingkungan pelabuhan internasional seperti Panjang, memang mengganggu olah gerak dan keselamatan alur keluar masuk kapal," kata Muis.

Penyebabnya, menurut Muis, karena sempitnya dermaga dan sistem sandar yang memakai pola susun sirih. Pola ini membuat kapal tersusun hingga belasan kapal.

Umumnya, kata dia, kapal kayu milik pelra tidak layak laut (seaworthinees) seperti memiliki radio dan jangkar. Selain itu, jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kayu tidak teratur. Belum lagi waktu sandar di dermaga yang bisa mencapai 20 hari.n MIN/E-2

Lampung Post, 2 April 2009

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009040206462740

No comments:

Post a Comment