July 10, 2009

Pelni bangun fasilitas perawatan kapal


Pelni bangun fasilitas perawatan kapal

JAKARTA: PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan membangun fasilitas pemeliharaan dan perawatan kapal di enam lokasi di Indonesia untuk menekan biaya perawatan kapal.

Direktur Armada Pelni M. Luthfi mengatakan fasilitas yang dinamakan Pelni Maintenance Facility (PMF) itu akan dibangun di Jakarta, Surabaya, Tanjung Pinang, Manado, Makassar, dan Ambon.

“Fasilitas ini akan dikelola oleh divisi sendiri atau SBU [strategic business unit] di bawah kendali direksi. Fasilitas yang mirip Garuda Maintenance Facility milik PT Garuda Indonesia ini akan dikembangkan di enam daerah," katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia menjelaskan PMF ditargetkan mampu mengefisienkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada saat kapal melakukan perawatan rutin.

“Kapal milik Pelni tidak perlu lagi ditarik ke tempat perawatan yang jaraknya cukup jauh sehingga memerlukan BBM dalam jumlah besar. Ini bisa menghemat biaya perawatan kapal," katanya.

Kepala Humas Pelni Edi Heryadi menambahkan pembangunan PMF di enam lokasi tersebut agar kapal-kapal milik perseroan memenuhi standar yang diterapkan IMO (International Maritime Organization).

Dia menjelaskan rencana pembangunan PMF sudah dimatangkan dengan melakukan kajian teknis. "Intinya kami ingin perbaikan semua kapal Pelni dapat dilakukan dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan cepat," katanya.

Menurut dia, pembangunan pusat perawatan kapal ini termasuk unit bisnis strategis yang diharapkan mampu menggenjot pendapatan perseroan secara signifikan.

Menjanjikan

Luthfi menjelaskan fasilitas itu memiliki prospek usaha yang menjanjikan karena permintaan reparasi kapal dan pembangunan kapal baru di dalam negeri terus meningkat.

Pelni telah memiliki unit bisnis galangan Surya Surabaya yang hanya melayani perawatan kapal tipe 500 milik perseroan dan perusahaan pelayaran lainnya.

Menurut dia, manajemen berkomitmen mengembangkan fasilitas perawatan kapal itu dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan sekaligus menekan kerugian perseroan.

Tahun ini, Pelni menargetkan dapat menurunkan kerugian hingga Rp40,38 miliar menjadi Rp14,99 miliar dibandingkan dengan kerugian pada 2008 sebesar Rp55,37 miliar.

Pada 2006, perseroan pelat merah ini merugi Rp159,88 miliar, tetapi setahun kemudian mampu ditekan menjadi Rp90,25 miliar, dan pada 2008 kerugian BUMN ini tercatat Rp55,37 miliar.

Selain mengembangkan fasilitas perawatan kapal, kerugian ditekan dengan menggarap layanan angkutan kontainer melalui modifikasi kapal sehingga multifungsi, baik angkutan penumpang, kendaraan, maupun peti kemas.

Manajemen BUMN itu menargetkan modifikasi dua kapal selesai pada semester II/ 2009 sehingga layanan angkutan peti kemas dapat dimulai pada tahun ini mengingat prospek angkutan barang cukup menjanjikan.

Konsep pengembangan armada menjadi angkutan kontainer dalam rangka mendukung visi Pelni yang mengarahkan setiap kapal yang dioperasikan bisa menutupi kebutuhan biaya operasional, bahkan mencetak keuntungan.

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 10 Juli 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=10-JUL-2009&inw_id=683962

No comments:

Post a Comment