September 3, 2009

Tarif sewa kapal PSV terus merosot


Tarif sewa kapal PSV terus merosot

JAKARTA: Tarif sewa kapal lepas pantai jenis platform supply vessel (PSV) berbobot 4.500-5.000 tenaga kuda (HP) di Indonesia selama 2009 terus merosot hingga menyentuh US$20.000 per hari dibandingkan dengan kondisi 2008 mencapai US$40.000 per hari.

Operator kegiatan lepas pantai (off shore) nasional menilai krisis ekonomi global dan anjloknya harga minyak mentah dunia telah memukul sektor angkutan pendukung off shore di Indonesia.

Presiden Direktur PT Swasta Bahari Utama Zuher Gani mengatakan penurunan tarif sewa armada lepas pantai yang terjadi mulai pertengahan 2008 bertambah parah setelah krisis ekonomi global mulai Oktober dan berlanjutnya penurunan harga minyak mentah dunia.

Dia mencontohkan pada Juni 2008, tarif sewa kapal jenis PSV ukuran 4.500-5.000 HP masih di atas US$40.000 per hari, bahkan sempat menembus US$55.000 per hari, tetapi memasuki semester II mulai turun dan berlanjut hingga sekarang.

“Saat ini, tarif sewa kapal tipe itu hanya US$20.000 per hari. Dengan kata lain, selama setahun terakhir tarif sewa PSV anjlok hingga 50%,” katanya kepada Bisnis, kemarin.

Dia mengungkapkan tarif sewa PSV berbobot 3.000 HP juga turun dari US$20.000 per hari pada 2008 menjadi US$10.000-US$12.000 per hari pada 2009, kendati kapal berbobot lebih rendah itu sudah jarang digunakan.

Zuher mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan tarif sewa itu kembali naik karena perbaikan kondisi perekonomian dalam negeri dan harga minyak mentah dunia sangat berpengaruh.

Direktur Utama PT Wintermar yang juga Ketua Bidang Angkutan Lepas Pantai Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners' Association (DPP INSA) Sugiman Layanto mengakui tarif kapal off shore jenis PSV saat ini turun drastis.

Dia mengungkapkan pada 2008 operator bisa menikmati tarif sewa hingga US$40.000 per hari, tetapi sekarang turun menjadi US$20.000 per hari. “Tarif sewa kapal off shore memang anjlok,” katanya.

Menurut Sugiman, salah satu pemicu penurunan tarif sewa off shore adalah stagnasi kegiatan lepas pantai sebagai dampak krisis ekonomi global yang menimbulkan ketidakseimbangan antara pertumbuhan armada dan perkembangan pasar.

Dikuasai asing

Zuher mengungkapkan sekitar 90% dari total nilai sewa kapal pendukung lepas pantai jenis PSV bobot 4.500-5.000 HP di Indonesia masih dinikmati oleh pelayaran asing.

Berdasarkan data INSA, paparnya, nilai sewa kapal off shore, termasuk jenis PSV di Indonesia mencapai US$1,5 miliar per tahun. Dari jumlah itu, US$1,12 miliar dinikmati oleh asing, sedangkan sisanya diperebutkan oleh sejumlah operator kapal nasional.

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 03 September 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=03-SEP-2009&inw_id=693688

No comments:

Post a Comment