September 16, 2009

Penyeberangan terancam stagnan


Penyeberangan terancam stagnan


JAKARTA: Ancaman stagnasi masih membayangi angkutan penyeberangan, terutama pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, kendati pemerintah telah menyiapkan 119 armada di tujuh lintasan padat.

Ketua DPP Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Syarifuddin Mallarangan mengatakan operator kapal penyeberangan telah menyiapkan armada sesuai dengan kebutuhan angkutan Lebaran.

Namun, katanya, operator tidak bisa menjamin angkutan penyeberangan terhindar dari stagnasi atau penumpukan kendaraan karena kondisi infrastruktur pelabuhan tidak seimbang dibandingkan dengan ketersediaan armada.

Syarifuddin menjelaskan tidak semua armada dapat dioperasikan pada saat puncak arus mudik terjadi keterbatasan dermaga. "Walaupun kapal disiapkan, tetapi tidak semua bisa beroperasi karena dermaga terbatas," katanya kepada Bisnis kemarin.

Sebagai contoh, tuturnya, di lintasan Merak-Bakauheni diperkirakan 6-8 kapal menganggur saat puncak arus mudik karena kapasitas dermaga tidak mampu menampung kegiatan bongkar muat.

Keterbatasan dermaga juga terlihat di lintasan Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Palembang-Muntok, dan Bajoe-Kolaka.

Direktur Operasi PT Indonesia Ferry ASDP Pambudi Husodo mengatakan kondisi dermaga IV dan pelengsengan di Bakauheni sudah siap dioperasikan mulai awal pekan ini kendati dengan kapasitas terbatas.

Sementara itu, Departemen Perhubungan meminta komitmen maskapai penerbangan dalam memanfaatkan izin penerbangan (flight approval) tambahan selama masa angkutan Lebaran.

Direktur Angkutan Udara Dephub Tri S. Sunoko mengatakan maskapai yang meminta penerbangan tambahan harus secara bijak melakukan rotasi pesawat sehingga tetap bisa konsisten memberikan pelayanan terbaik di tengah padatnya jadwal.

"Kami tadi pagi [kemarin] sudah mengumpulkan seluruh maskapai. Intinya, kami minta agar flight approval digunakan sebaik-baiknya, jangan ada penundaan penerbangan yang berlebihan, apalagi pembatalan."

Penerbangan tambahan

Hingga kemarin, Dephub telah menyetujui 768 permintaan penerbangan tambahan dengan kapasitas 286.589 kursi penumpang. Izin penerbangan itu diberikan khusus selama 14-29 September 2009.

Tri memaparkan Dephub tidak akan membatasi permintaan penerbangan tambahan dari maskapai, tetapi dia mengingatkan maskapai harus mengetahui kemampuannya sebelum meminta tambahan penerbangan.

Dari Semarang, arus mudik Lebaran penumpang bus melalui Terminal Terboyo mulai terlihat pada H-7 dengan kenaikan 70% dibandingkan dengan kondisi normal, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.

Kepala Unit Pengelola Terminal Terboyo Semarang Ganin Bimantoro mengatakan jumlah penumpang bus pada H-7 Lebaran sekitar 2.600 orang, sedangkan pada kondisi normal hanya 1.500 orang per hari.

Sementara itu, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jabar memperkirakan tarif angkutan bus ekonomi pada Lebaran 2009 naik 50% dan bus nonekonomi naik hingga 100% dibandingkan dengan hari biasa. (k37/k43/ k45/Raydion Subiantoro)

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 16 September 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=16-SEP-2009&inw_id=695949

No comments:

Post a Comment