September 14, 2009

Izin pelayaran rakyat diperketat


Izin pelayaran rakyat diperketat


JAKARTA: Departemen Perhubungan memperketat izin berlayar bagi kapal pelayaran rakyat (pelra) untuk mengangkut penumpang dan barang selama musim Lebaran tahun ini.

Menhub Jusman Syafii Djamal mengatakan kebijakan itu terkait dengan maraknya kecelakaan kapal pelra di Indonesia akibat lemahnya pengawasan di lapangan.

“Pelra kami harus tertibkan. Pelra keluar dari dermaga yang ada syahbandar, tetapi terus mampir-mampir. Dari setiap mampir itu bisa saja menambah penumpang sehingga menyebabkan muatan tak sesuai dengan manifes,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Menurut Menhub, pihaknya telah menginstruksikan Dirjen Perhubungan Laut Sunaryo mengawasi keluarnya izin berlayar bagi kapal pelra dari Dinas Perhubungan di daerah.

Jusman mengungkapkan sampai saat ini Asosiasi Pelayaran Rakyat telah menyiapkan sedikitnya 1.500 unit kapal untuk mengangkut pemudik selama Lebaran 2009.

Dia memaparkan pihaknya akan mengenakan sanksi kepada kepala administrator pelabuhan, kepala kantor pelabuhan, dan syahbandar jika mengeluarkan izin berlayar bagi pelra tanpa mempertimbangkan manifes.

“Kalau naikkan penumpang harus sesuai manifes. Kalau bawa barang, dia [pelra] tak ada asuransinya. Kalau lalai, [syahbandar] biasanya dimutasi,” tegas Menhub.

Jembatan Suramadu

Sementara itu, volume penumpang kapal penyeberangan di Jawa Timur pada musim Lebaran tahun ini diperkirakan merosot 22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 854.452 orang seiring dengan beroperasinya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Kabid Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur B. Suryo Manggolo menuturkan meskipun penumpang feri di lintasan Ujung (Surabaya)-Kamal (Madura) diperkirakan turun, pihaknya tetap menyiapkan tiga kapal cadangan.

“Penurunan jumlah penumpang ASDP [angkutan sungai, danau, dan penyeberangan] memang disebabkan karena beroperasinya Jembatan Suramadu,” ujarnya di sela-sela pemaparan kesiapan angkutan Lebaran kepada Komisi V DPR di Surabaya, akhir pekan lalu.

Wakil Ketua Umum Indonesian Ferry Company Association (Infa) Bambang Harjo menuturkan jumlah penumpang feri di Ujung-Kamal berkontribusi sebesar 60% dari seluruh lintasan penyeberangan di Jawa Timur.

“Sebetulnya, menurut perkiraan kami, penurunan jumlah penumpang akan mencapai 30%, sedangkan kendaraan roda dua turun 60% dan mobil anjlok hingga 85%,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Jasa Marga Operasional Surabaya-Gempol dan Suramadu Agus Purnomo memperkirakan pada hari H Lebaran antrean masuk pintu tol Suramadu bisa mencapai 1km.

“Ini merupakan Lebaran pertama kali setelah Suramadu beroperasi. Kami perkirakan kepadatan kendaraan bermotor akan setara dengan jumlah terbanyak pada 5 Juli 2009, yakni 60.000 unit,” katanya.

Oleh Hendra Wibawa & Raydion Subiantoro
Bisnis Indonesia, 14 September 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=14-SEP-2009&inw_id=695621

No comments:

Post a Comment