June 24, 2009

Krisis global tekan nilai impor kapal


Krisis global tekan nilai impor kapal


JAKARTA: Penurunan harga kapal di pasar dunia sebagai dampak krisis global diduga menjadi pemicu utama nilai impor kapal, perahu, dan struktur terapung pada April 2009 anjlok 49% dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Paulis A.Djohan mengatakan penurunan nilai impor pada April menandai dimulainya pengiriman kapal yang dipesan oleh perusahaan pelayaran dalam negeri pada masa krisis.

"Selama April 2009, jumlah kapal yang diimpor tetap stabil dibandingkan dengan kondisi bulan-bulan sebelumnya. Hanya nilainya turun karena harga kapal yang di-delivery itu merupakan pesanan pada saat krisis," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor kapal, perahu, dan struktur terapung selama April 2009 senilai US$74,8 juta atau turun US$77,6 juta dari realisasi Maret yang mencapai US$152,4 juta.

Namun, impor kapal, perahu, dan struktur terapung selama Januari-April 2009 mencapai US$427,8 juta atau naik 103% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$210,6 juta.

Paulis menjelaskan selisih harga kapal yang dipesan pada saat krisis dengan sebelum krisis cukup tinggi. Menurut dia, sejak krisis, harga kapal di pasar dunia cenderung turun, bahkan ada yang anjlok hingga 50% disebabkan oleh banyaknya pembatalan pesanan kapal yang sedang dibangun oleh galangan.

"Operator pelayaran nasional memperoleh berkah dari krisis global karena dapat membeli kapal dengan harga murah," ungkapnya.

Dia memaparkan selama 3 bulan pertama tahun ini nilai impor kapal cenderung tinggi karena adanya pengiriman sejumlah kapal besar dari pembelian yang dilakukan oleh perusahaan pelayaran dengan harga yang berlaku sebelum krisis.

Selain itu, Paulis mengungkapkan penerapan asas cabotage (komoditas domestik wajib diangkut oleh kapal berbendera Indonesia) meningkatkan peran pelayaran dalam angkutan komoditas di dalam negeri sehingga kebutuhan terhadap kapal meningkat secara signifikan.

Namun, Ketua Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Sjarifuddin Mallarangan mengungkapkan impor armada kapal penyeberangan masih minim.

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 24 Juni 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=24-JUN-2009&inw_id=681270

No comments:

Post a Comment