August 12, 2009

Pelayaran nasional incar pengadaan floating storage


Pelayaran nasional incar pengadaan floating storage
ConocoPhilips gelar tender prakualifikasi

JAKARTA: Sembilan perusahaan pelayaran nasional mengikuti tender prakualifikasi pengadaan kapal lepas pantai jenis floating storage & offloading (FSO) yang digelar ConocoPhilips Indonesia Inc Ltd.

Perusahaan pelayaran tersebut, antara lain PT Samudra Indonesia, PT Rig Tender, PT Wintermar, PT Swasti Bahari Utama, dan PT Aquaria Shipping, telah memasukkan penawaran dalam tender prakualifikasi tersebut.

Wakil Ketua DPP Indonesian National Shipowner's Association (INSA) Zuher Gani mengatakan tender prakualifikasi pengadaan armada lepas pantai jenis FSO itu mendapat respons positif dari pelaku usaha pelayaran di dalam negeri.

Dia menjelaskan pelayaran nasional antusias mengikuti tender itu meskipun bukan untuk menggantikan FSO yang ada. "Sebanyak sembilan perusahaan pelayaran mengikuti tender. Mereka siap mengadakan FSO," katanya kemarin.

Menurut dia, tender yang membuka kesempatan lebih besar bagi pelaku usaha pelayaran nasional itu merupakan kali pertama sejak pemberlakuan Inpres No.5/2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.

Zuher yang juga Direktur PT Swasti Bahari Utama itu mengharapkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mitra Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) lainnya segera mengikuti jejak ConocoPhilips.

Pelayaran nasional, tuturnya, perlu diberikan kesempatan melalui tender pengadaan kapal lepas pantai tersebut guna memenuhi peta jalan asas cabotage (komoditas domestik wajib diangkut kapal berbendera Indonesia).

ConocoPhilips Indonesia merupakan KKKS mitra BP Migas yang sebelumnya menyewa satu unit FSO dan tiga unit FPSO (floating production storage & offloading) berbendera asing.

Ketua Bidang Angkutan Lepas Pantai DPP INSA Sigiman Layanto mengatakan tander prakualifikasi pengadaan FSO yang akan dioperasikan di wilayah perairan Natuna tersebut sudah ditutup sejak sebulan yang lalu.

Armada baru

Dia memastikan tender pengadaan FSO itu bukan untuk menggantikan armada berbendera asing yang masih beroperasi dengan masa kontrak melampaui tenggat pelaksanaan asas cabotage 1 Januari 2011. "Tender itu untuk pengadaan armada baru."

Sugiman menilai wajar apabila pelayaran nasional diberi kesempatan ikut dalam tender yang digelar KKKS. "Justru yang kami pertanyakan kapan tender pengadaan FSO dan FPSO asing yang existing itu akan digelar," katanya.

Dia menjelaskan pelayaran dalam negeri masih menunggu rencana aksi BP Migas dan KKKS dalam upaya mengganti armada berbendera asing guna memenuhi asas cabotage.

Dia menjelaskan dalam beberapa kali pertemuan, BP Migas selalu menyampaikan siap mengganti kapal berbendera asing dengan armada berbendera Merah Putih. "Itu yang kami tunggu, apakah akan ditender ulang atau bagaimana," katanya.

Pihaknya mengharapkan proses pergantian kapal FSO dan FPSO berbendera asing melalui tender ulang dimulai dari sekarang karena pengadaannya memerlukan waktu 1,5 tahun.

Selain itu, katanya, investasi pengadaan kapal jenis ini juga sangat besar karena termasuk armada yang padat teknologi. Satu unit FPSO memerlukan investasi sedikitnya US$100 juta.

Berdasarkan data BP Migas, masih ada lima kapal FSO dan FPSO yang disewa KKKS hingga melampaui tenggat pelaksanaan asas cabotage secara penuh.

Kelima kapal tersebut adalah FSO Intan (ConocoPhilips), FSO Federal I (Petrochina Jabung), FSO Shanghai (Santos), FSO CNOOC 114 (CNOOC), dan FPSO Seagood 101 (Santos). (tularji@bisnis.co.id)

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 12 Agustus 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=12-AUG-2009&inw_id=689732

No comments:

Post a Comment