October 5, 2009

Muatan tongkang domestik stabil


Muatan tongkang domestik stabil

JAKARTA: Muatan kapal tongkang di dalam negeri tetap stabil kendati 50 kapal berbendera Indonesia yang semula menggarap muatan luar negeri kembali masuk ke pasar angkutan batu bara domestik.

Ketua Bidang Angkutan Tongkang dan Tug Boat DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Teddy Yusaldi meyakini beroperasinya pembangkit baru akan meningkatkan permintaan konsumsi batu bara di dalam negeri.

Dia menjelaskan kenaikan pasokan batu bara setelah pembangkit listrik baru, seperti di Pacitan, Indramayu, dan Rembang beroperasi, mampu meredam potensi kelebihan armada, khususnya tongkang di Tanah Air.

“Sebagian besar tongkang berbendera Merah Putih yang kembali ke pasar domestik itu langsung menggarap angkutan batu bara ke pembangkit listrik baru. Oleh karena itu, muatan tongkang masih normal kendati ada tambahan armada hingga 50 unit,” katanya kepada Bisnis, kemarin.

Dia memastikan 50 kapal tongkang milik perusahaan pelayaran nasional itu sudah berada di perairan Indonesia, menyusul kebijakan Pemerintah Singapura mengeluarkan regulasi yang membatasi impor pasir dari Vietnam dan Kamboja.

“Kebijakan itu berpotensi menghilangkan muatan tongkang sehingga kapal-kapal berbendera Indonesia di negara itu terancam berhenti beroperasi. Daripada merugi akhirnya dipilih kembali ke Indonesia.”

Awalnya, Teddy memperkirakan kembalinya 50 kapal tongkang ke pasar domestik bakal berpengaruh terhadap ketersediaan kapal pengangkut batu bara di dalam negeri sehingga berpotensi melebihi kebutuhan.

Untuk mengatasinya, INSA meminta Dephub segera menutup pemberian izin permohonan pemakaian kapal asing (PPKA) tanpa menunggu tenggat asas cabotage untuk angkutan batu bara pada 1 Januari 2010.

Ganti bendera

Ketua DPP INSA Johnson W. Sutjipto mengatakan proses pergantian bendera kapal angkutan batu bara asing ke dalam negeri terus berlangsung hingga batas akhir penerapan asas cabotage pada 1 Januari 2010.

Dia menjelaskan saat ini sejumlah perusahaan masih mengoperasikan kapal berbendera asing, tetapi INSA terus membantu mereka untuk melakukan proses pergantian bendera.

Teddy menambahkan penambahan kapal tongkang dalam 3 tahun terakhir naik secara signifikan karena permintaan pengiriman kargo di dalam negeri, terutama komoditas batu bara naik rata-rata 20% per tahun.

Oleh Tularji
Bisnis Indonesia, 02 Oktober 2009

http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A17&cdate=02-OCT-2009&inw_id=697165

No comments:

Post a Comment